AssaLaamu'alaikum Wr.Wb

SeLamat Datang d Blog Azie...:)

Selasa, 10 Mei 2011

Analisis Buku Cinta Al-Quran dan Hadits MI Kelas 4 "Hukum Bacaan Nun Sukun dan Tanwin (2)"

A.    Deskripsi Materi Qur’an Hadits “Hukum Bacaan Nun Sukun dan Tanwin (2)”
Hukum bacaan nun sukun dan tanwin (2) merupakan suatu materi pelajaran yang ke- 8, di kelas 4 semester 2 dalam buku Cinta al-Qur’an dan Hadis untuk kelas 4 di Madrasah Ibtidaiyah. Buku terbitan Tiga Serangkai hasil dari tulisan Choirul Fata ini membahas sekitar 10 halaman mengenai “Hukum bacaan nun sukun dan tanwin (2)” dan terdapat tiga bagian pembahasan materi, yaitu: idgam bigunnah, idgam bilagunnah, dan iqlab. Semua materinya di sajikan dalam bentuk materi pelajaran serta bahan evaluasinya untuk anak didik kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah. 
Pada halaman pertama, judul mata pelajaran: Hukum Bacaan Nun Sukun dan Tanwin (2), ditulis dengan font size yang besar. Kemudian di bawah judul, di sajikan standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan font size yang cukup kecil.
Standar kompetensi
Memahami kaidah ilmu tajwid
Kompetensi dasar
1.      Mengenal hukum bacaaan idgam bigunnah, idgam bilagunnah, dan iqlab
2.      Menerapkan hukum bacaan idgam bigunnah, idgam bilagunnah, dan iqlab
Pada halaman pertama ini juga di sajikan ilustrasi berisi pesan-pesan atau motivasi untuk siswa yang bertujuan untuk meningkatkan minat mempelajari ilmu tajwid sehingga siswa di dorong untuk senantiasa membaca al-Qur’an.
Pada halaman kedua, di sajikan apersepsi yang bertujuan untuk menstimulus siswa sebelum materi pokok, yaitu mengingat kembali materi hukum bacaan nun sukun dan tanwin tentang izhar halqi, dan ikhfa haqiqi. Kemudian masuk materi pokok bagian A materi tentang bacaan idgam, pada bagian ini di jelaskan pengertian idgam dan bagaimana bacaan idgam apabila bertemu nun sukun dan tanwin, juga di jelaskan idgam itu terbagi dua, yaitu idgam bigunnah dan idgam bilagunnah.
Kemudian di paparkan satu per satu, yang pertama idgam bigunnah yang menjelaskan bagimana cara membacanya apabila nun sukun dan tanwin bertemu dengan huruf idgam bigunnah yaitu waw (), mim (), nun (), atau ya ().
Selanjutnya, masih di halaman ke dua digambarkan dalam bentuk tabel contoh bacaan idgam bigunnah (tanwin), (nun sukun), dan pengecualian bacaan idgam bigunnah yang di sebut (izhar wajib) yang mana setiap tabel terdiri dari kolom contoh kalimat, keterangan hukum bacaan, dan cara membacanya yang di sajikan dengan ejaan latin.
Pada halaman ke tiga di paparkan bagian idgam yang ke dua yaitu idgam bilagunnah yang menjelaskan bagimana cara membacanya apabila nun sukun dan tanwin bertemu dengan huruf idgam bilagunnah yaitu ra () dan lam (). Selanjutnya, masih di halaman ke tiga digambarkan dalam bentuk tabel contoh bacaan idgam bilagunnah (tanwin), (nun sukun), yang mana setiap tabel terdiri dari kolom contoh kalimat, keterangan hukum bacaan, dan cara membacanya yang di sajikan dengan ejaan latin.
Pada halaman ke empat masuk ke materi pokok ke dua bagian B yaitu Iqlab di sini di jelaskan pengertian iqlab, huruf iqlab yaitu ba (), dan cara membacanya jika apabila nun sukun dan tanwin bertemu dengan huruf iqlab tersebut.
Setelah penjelasan materi iqlab masih di halaman ke empat di sajikan contoh bacaan iqlab dalam bentuk tabel, yang terdiri dari kolom contoh kalimat, keterangan hukum bacaan dan cara membaca dengan ejaan latin, selanjutnya disajikan juga kalimat sa’bah (kata-kata sulit) untuk mempermudah bagi guru maupun siswa mengetahui atau memahami arti dari kata-kata sulit tersebut.
Masih di halaman ke empat masuk materi ke tiga bagian C  yaitu menerapkan bacaan idgam dan iqlab dalam ayat Al-Qur’an yaitu dengan mempraktikkan hukum bacaan idgam bigunnah, idgam bilagunnah, dan iqlab dalam surah al- Balad yang terdapat pada halaman ke empat sampai ke lima.
Pada halaman ke lima terdapat wazifah atau tugas yang di berikan untuk siswa untuk mencari hukum bacaan idgam bigunnah, idgam bilagunnah, dan iqlab dalam ayat Al-Qur’an. di bagian paling bawah terdapat akhlak mahmudah yang di sajikan untuk menstimulus siswa untuk membaca surah-surah pendek dalam Al-Qur’an dan mengusahakan untuk menghafalnya karena itu perbuatan mulia serta berpahala.
Pada halaman ke enam terdapat Qissah Mu’assirah (cerita bermakna) yaitu berupa ilustrasi atau gambar yang menerangkan tentang keluarga pak Hasan yang selalu membiasakan membaca Al-Qur’an di rumah setelah maghrib, Ali belajar l-Qur’an bersama-sama dengan temannya d kelas, Ali ikut kegiatan TPQ di kampungnya. Di bawah Qissah Mu’assirah terdapat Mahfuzat (mutiara hikmah) tentang keutamaan orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya, dari H.R. al-Bukhari no. 4639.
Pada halaman selanjutnya terdapat Khulasah atau rangkuman tentang materi yang telah di ajarkan, yaitu hukum bacaan nun sukun dan tanwin yang meliputi idgam bigunnah, idgam bilagunnah, dan iqlab. Di bawah khulasah terdapat Lu’bah (permainan) yaitu mengelompokkan huruf-huruf, yang mana masuk bagian idgam bigunnah, idgam bilagunnah, dan iqlab yang di susun ke dalam kotak- kotak.
Pada ke tujuh, delapan dan Sembilan terdapat tamrinat atau soal latihan yang berupa multiple choose test, dan objective test. Soal- soal ini meliputi keseluruhan materi yang telah di ajarkan. Pada halaman terakhir terdapat lembar portofolio yang bisa di isi oleh anak berupa mencari hukum bacaan idgam bigunnah, dan idgam bilagunnah dalam surah al-humazah. Di bawah lembar portofolio di sertai dengan kotak penanggalan, nilai, paraf orang tua, paraf guru, dan catatan guru.  
B.      Metode Pembelajaran Qur’an Hadits “Hukum Bacaan Nun Sukun dan Tanwin (2)
Materi                                : Hukum Bacaan Nun Sukun dan Tanwin (2)
Standar Kompetensi         : Memahami kaidah ilmu tajwid
Kompetensi Dasar    :Mengenal hukum bacaan idgam bigunnah, idgam    bilagunnah, dan iqlab serta menerapkan hukum bacaan idgam bigunnah, idgam bilagunnah, dan iqlab.
Alokasi Waktu                  : 6 jam pelajaran (3 x pertemuan)
Metode Pilihan            : Ceramah, Demonstrasi, Reading aloud, Oral praktis, tanya jawab.      

Langkah pembelajaran            :
·         Pada awal pembelajaran di gunakan metode ceramah, yaitu menjelaskan tentang apa itu idgam bigunnah, idgam bilagunnah, dan iqlab, serta menyebutkan huruf- hurufnya, serta menjelaskan pula cara membaca hukum bacaan idgam bigunnah, idgam bilagunnah, dan iqlab.
·         Selanjutnya agar lebih menarik siswa, guru menggunakan metode demonstrasi dengan menampilkan media audio visual berbentuk VCD tentang contoh-contoh bacaan idgam bigunnah, idgam bilagunnah, dan iqlab.
·         Dari VCD tersebut guru mencontohkan atau mengulangi kembali bacaan dari media tersebut dengan menggunakan metode reading aloud atau membaca nyaring, sehingga anak atau siswa lebih jelas mendengar contoh bacaan.
·         Pada langkah selanjutnya guru menggunakan metode oral praktis yaitu meminta siswa secara acak ataupun satu per satu untuk mengulangi kembali bacaan yang di contohkan oleh guru atau mempraktikkan langsung contoh bacaan tersebut.
·         Kemudian guru mengadakan lu’bah atau permainan dengan huruf-huruf idgam bigunnah, idgam bilagunnah, dan iqlab yang bisa ditulis di karton warna-warni agar lebih menarik minat siswa. Selanjutnya guru meminta siswa secara acak untuk menempelkan karton warna-warni yang bertuliskan huruf-huruf tadi ke skema yang ada di depan papan tulis. Kalau waktunya memungkinkan dan lebih ingin mengetahui sejauh mana feed back dari siswa tentang materi yang sudah diajarkan, guru bisa menuliskan contoh-contoh bacaan baik bacaan idgam bigunnah, idgam bilagunnah, dan iqlab di karton warna-warni dan meminta siswa mengelompokkan yang mana yang termasuk bacaan idgam bigunnah, idgam bilagunnah, dan iqlab. 
·         Dalam proses pembelajaran guru juga menyelipkan metode tanya jawab untuk mengukur sejauh mana siswa memahami materi yang telah di sampaikan, serta untuk mengukur keberhasilan kita sebagai guru dalam menyampaikan pembelajaran.
·         Evaluasi yang kami gunakan adalah evaluasi dalam bentuk objektif test dan multiple choose yang berisikan materi-materi tentang idgam bigunnah, idgam bilagunnah dan iqlab yang dapat dinilai dari segi kognitif, afektif, dan psikomorik, namun untuk memfokuskan penilaian psikomotor kami menggunakan performance test dari kegiatan oral praktis yang dilakukan oleh siswa sehingga guru dapat menilai keterampilan dari siswa, sedangkan untuk afektifnya dapat dilihat dari minat belajar siswa yang dapat dinilai selama proses pembelajaran berlangsung.
C.    Analisis Isi Buku
a.       Komponen- komponen yang di analisis
1.      Kelayakan Isi
Dalam buku ini untuk kelayakan isi kami nilai sudah sangat baik, karena materi-materi yang di sajikan dalam buku ini sudah sesuai dengan SK dan KD yang ingin di capai. Materi ini juga kami nilai sudah sesuai dengan usia anak kelas 4 MI, tidak terlalu ringan maupun tidak terlalu sulit. Materi ini kami rasa sangat penting untuk di ajarkan kepada anak-anak, karena merupakan salah satu ilmu untuk bekal mereka membaca Al-Qur’an agar lebih baik dan dapat sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, oleh karena itu kami merasa materi ini sangat penting, karena sangat bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari khususnya untuk membaca kitab suci Al-Qur’an. Nilai-nilai moral dan sosial yang terkandung dalam materi ini sangat banyak, yaitu banyak kata-kata motivasi untuk senantiasa membaca Al-Qur’an setiap hari, di sajikan pula hadis tentang keutamaan-keutamaan orang yang membaca Al-Qur’an. 
2.       Kebahasaan
Untuk kebahasaan kami nilai cukup baik, karena informasinya jelas dan mudah di mengerti, namun kami menilai kekurangan dari segi bahasanya yaitu tidak seragamnya penggunaan kata “atau” dan “dan”, pada kalimat “nun sukun dan tanwin” namun ada juga kami menemukan “nun sukun atau tanwin”, menurut pendapat kami, yang tepat adalah penggunaan “dan” karena dalam kaidah bahasa Indonesia kata “atau” dan “dan” jauh berbeda maknanya, kalau “atau” berarti sama, sedangkan “dan” itu berbeda, dan kami menilai nun sukun itu berbeda dengan tanwin.
3.      Penyajian
Dalam hal penyajian kami menilai sudah sangat baik, karena apa yang di harapkan dari indikator sudah sangat tergambar dalam materi ini, urutan materi sudah baik karena di mulai dari pengertian sampai pada contoh-contoh dan pengaplikasian. Kata-kata motivasi dan daya tarik bagi siswa sudah banyak di sajikan, bahkan pada awal pembelajaran sudah di awali dengan kata-kata motivasi bagi siswa, dan itu bisa di manfaatkan guru sebagai pemberian stimulus bagi siswa dan guru mendapatkan respon dari siswa.
4.      Kegrafisan
Penggunaan huruf serta tata letak dalam penyajian materi ini kami nilai cukup baik. Karena penggunaan huruf sudah sesuai untuk judul di cetak tebal dan ukuran yang besar, dan untuk isinya dengan ukuran standar, sedangkan untuk tata letak penyajian gambar dan isi materi sudah baik, hanya saja pada pewarnaan gambar kami menilai kurang menarik, tidak hanya pada gambar, pada tulisannya pun kami nilai warnanya kaku, tidak menambah daya imajinasi dan daya tarik yang kuat bagi anak.  
b.      Metode-metode Lain
1.      Cerita
Menurut kami metode cerita ini kurang sesuai atau kurang cocok digunakan dalam materi “Hukum Bacaan Nun Sukun dan Tanwin (2)”, karena materi ini lebih menekankan pada praktek langsung membaca Al-Qur’an yang menuntut keaktifan siswa dalam pembelajaran, kalau menggunakan metode cerita menurut kami lebih cocok digunakan pada materi seperti surah-surah pendek yang mengandung makna-makna tertentu atau kisah bermakna di dalamnya.
2.      Role Playing
Menurut kami metode role playing kurang cocok digunakan dalam materi “Hukum Bacaan Nun Sukun dan Tanwin (2)”, karena alasannya tidak jauh beda dengan alasan yang kami paparkan di atas, yaitu lebih menekankan pada praktik langsung dalam membaca Al-Qur’an. Kalau metode role playing menurut kami  lebih cocok digunakan pada materi  misalnya “Hadist tentang Silaturrahim”, yang lebih menekankan pada pengaplikasiannya di kehidupan sehari-hari.

DITULIS OLEH : YuLLianty dan Rif’atuL Azizah Fz

 


1 komentar:

Rif'atul Azizah Fz mengatakan...

Analisis yg Lumyan kata Dosen Kmi;;;)

Pengikut